Tahi kotok [Tagetes erecta L.] berasal dari Meksiko. Tumbuhan ini menyukai tempat-tempat yang terkena sinar matahari dan lembab, biasa ditanam dihalaman rumah sebagai tanaman hias. Merupakan herba semusim (annual) yang tumbuh tegak, bercabang dengan tinggi 0,6-1,3 m, berbau tidak enak. Daun menyirip berbagi hingga dekat sekali dengan tulang daun tengah atau menyirip gasal dengan poros bersayap. Anak daun berbentuk lanset, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi. Bunga bentuk bongol, tunggal atau berkumpul dalam malai rata yang jarang, dikelilingi oleh daun palindung, tangkai panjang dengan ujung yang membesar. Bunga tepi bentuk pita, betina, delapan atau lebih dengan bentuk pita bulat telur terbalik, oranye cerah atau kuning muda. Bunga cakram banyak berkelamin dua.
Familia
Campositae (Asteraceae).
Nama Daerah
Ades (Sunda), kenikir (Jawa).
Nama Asing
Wan shou chik (T), ahito, amarillo (F), african marigold, french marigold, marigold (I), amarillo (S), Afrikaantjes (B), tahi ayam (M).
Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis
Rasa pahit, bau khas, sejuk, berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), mengencerkan dahak (ekspektoran) dan mengatasi batuk (antitusif).
Kandungan Kimia
Bunga mengandung tagetiin 0,1%, terthienyl, helenian 0,74%, flavoxanthin.
Bagian yang Dipakai
Bunga.
Kegunaan
Infeksi saluran napas bagian atas.
Batuk rejan (pertussis).
Radang saluran napas (bronkhitis).
Radang mata (conjunticitis).
Radang tenggorokan (Pharyngitis).
Sariawan (aphthae), sakit gigi.
Gondongan (parotitis).
Panas kejang pada anak-anak.
Radang kulit bernanah (pioderma), luka.
Pembengkakan payudara (mastitis).
Dosis Pemakaian
Pemakaian luar : bunga tahi kotok secukupnya dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
Pemakaian dalam (minum) : 5-15 gram bunga tahi kotok kering, direbus lalu diminum.
Penyakit yang Dapat Disembuhakn dan Cara Penggunaannya :
Pemakaian Luar
Gondongan (parotitis), pembengkakan payudara (mastitis) : bunga tahi kotok secukupnya dihaluskan dan campurkan dengan cuka beras putih secukupnya, lalu gunakan sebagai tapal pada bagian yang sakit.
Radang kulit bernanah (Pioderma) : akar dan daun segar tanaman tahi kotok, daun sambiloto segar (Andrographis paniculata Nees.) secukupnya, dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
Luka : bunga tahi kotok, daun ubi jalar (Ipomoea batatas Poir.), masing-masing secukupnya dihaluskan lalu ditempelakan pada bagian yang sakit.
Pemakaian Dalam
Sakit gigi, sakit mata (Conjuntivitis) : 10 gram bunga tahio kotok kering, 2 siung bawang putih (Allium sativum L.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu airnya disaring dan diminum.
Influenza : 10 gram bunga tahi kotok kering, 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), dan 1 batang daun bawang putih (Allium sativum L.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum.
Batuk rejan (pertussis) : Cara ke-1 : 15 gram bunga tahi kotok kering, gula merah secukupnya, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya. Cara ke-2 : 15 gram bunga tahi kotok kering, 10 gram kencur (Kaempferia galanga L.), 10 gram kulit jeruk mandarin kering (Citrus nobilis Lour.), gula aren (Arenga pinnata Merr.) secukupnya, direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
Radang saluran napas (bronkhitis) : 10 gram bunga tahi kotok kering, 25 gram jamur putih kering (Tremella fuciformis Berk.), dan 10 gram umbi bunga lili kering/pahap (Lilium sp.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu airnya diminum.
Radang tenggorokan (pharyngitis ) : 10 gram bunga tahi kotok kering, 60 gram daun lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya, 30 gram brojo lintang (Belamcanda chinensis [L.] DC.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan airnya diminum.
Sariawan (aphthae) :10 gram bunga tahi kotok kering, 10 gram asam jawa (Tamarindus indica L.) tanpa biji, gula merah secukupnya, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu airnya diminumairnya setelah disaring.
Kejang karena panas pada anak-anak : 5 gram bunga tahi kotok kering, 30 gram kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) yang direndam dahulu dan 15 gram daun teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), direbus dengan air secukupnya disaring lalu diminum.
Campositae (Asteraceae).
Nama Daerah
Ades (Sunda), kenikir (Jawa).
Nama Asing
Wan shou chik (T), ahito, amarillo (F), african marigold, french marigold, marigold (I), amarillo (S), Afrikaantjes (B), tahi ayam (M).
Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis
Rasa pahit, bau khas, sejuk, berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), mengencerkan dahak (ekspektoran) dan mengatasi batuk (antitusif).
Kandungan Kimia
Bunga mengandung tagetiin 0,1%, terthienyl, helenian 0,74%, flavoxanthin.
Bagian yang Dipakai
Bunga.
Kegunaan
Infeksi saluran napas bagian atas.
Batuk rejan (pertussis).
Radang saluran napas (bronkhitis).
Radang mata (conjunticitis).
Radang tenggorokan (Pharyngitis).
Sariawan (aphthae), sakit gigi.
Gondongan (parotitis).
Panas kejang pada anak-anak.
Radang kulit bernanah (pioderma), luka.
Pembengkakan payudara (mastitis).
Dosis Pemakaian
Pemakaian luar : bunga tahi kotok secukupnya dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
Pemakaian dalam (minum) : 5-15 gram bunga tahi kotok kering, direbus lalu diminum.
Penyakit yang Dapat Disembuhakn dan Cara Penggunaannya :
Pemakaian Luar
Gondongan (parotitis), pembengkakan payudara (mastitis) : bunga tahi kotok secukupnya dihaluskan dan campurkan dengan cuka beras putih secukupnya, lalu gunakan sebagai tapal pada bagian yang sakit.
Radang kulit bernanah (Pioderma) : akar dan daun segar tanaman tahi kotok, daun sambiloto segar (Andrographis paniculata Nees.) secukupnya, dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
Luka : bunga tahi kotok, daun ubi jalar (Ipomoea batatas Poir.), masing-masing secukupnya dihaluskan lalu ditempelakan pada bagian yang sakit.
Pemakaian Dalam
Sakit gigi, sakit mata (Conjuntivitis) : 10 gram bunga tahio kotok kering, 2 siung bawang putih (Allium sativum L.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu airnya disaring dan diminum.
Influenza : 10 gram bunga tahi kotok kering, 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), dan 1 batang daun bawang putih (Allium sativum L.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum.
Batuk rejan (pertussis) : Cara ke-1 : 15 gram bunga tahi kotok kering, gula merah secukupnya, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya. Cara ke-2 : 15 gram bunga tahi kotok kering, 10 gram kencur (Kaempferia galanga L.), 10 gram kulit jeruk mandarin kering (Citrus nobilis Lour.), gula aren (Arenga pinnata Merr.) secukupnya, direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
Radang saluran napas (bronkhitis) : 10 gram bunga tahi kotok kering, 25 gram jamur putih kering (Tremella fuciformis Berk.), dan 10 gram umbi bunga lili kering/pahap (Lilium sp.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu airnya diminum.
Radang tenggorokan (pharyngitis ) : 10 gram bunga tahi kotok kering, 60 gram daun lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya, 30 gram brojo lintang (Belamcanda chinensis [L.] DC.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan airnya diminum.
Sariawan (aphthae) :10 gram bunga tahi kotok kering, 10 gram asam jawa (Tamarindus indica L.) tanpa biji, gula merah secukupnya, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu airnya diminumairnya setelah disaring.
Kejang karena panas pada anak-anak : 5 gram bunga tahi kotok kering, 30 gram kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) yang direndam dahulu dan 15 gram daun teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), direbus dengan air secukupnya disaring lalu diminum.
No comments:
Post a Comment