Di masa lampau banyak keluarga Tiongkok memanfaatkan teh bunga untuk mengobati berbagai macam jenis flu.
Saat terkena demam, mereka mengonsumsi teh jahe panas, saat diserang flu, mereka mengonsumsi teh bunga emas-perak (gold-silver flower tea). Masyarakat Barat mengenalnya dengan nama bunga honeysuckle.
Teh honeysuckle tidak hanya digunakan untuk menangani flu, dia juga bisa meredakan panas yang berlebihan dan mengeluarkan racun dari tubuh. Jika seseorang mengalami panas yang berlebihan, dia akan cenderung gelisah dan mudah tersinggung. Panas berlebihan ini yang menyebabkan seseorang mengalami masalah internal maupun eksternal. Jerawat dan bau mulut menunjukkan adanya panas yang berlebihan dalam perut dan makanan tidak tercerna dengan baik.
Karena mengandung lonicerin, saponin dan inositol, tanaman ini memiliki efek antibakteri dan anti-virus. Saat ini banyak digunakan sebagai obat sistitis (radang kandung kemih), radang sendi, infeksi mata dan tenggorokan, hepatitis menular, serta influenza. Tanaman ini juga dapat melindungi hati dan menurunkan kolesterol. Orang Kanton suka merebus tanaman ini untuk memandikan bayi yang sedang menderita campak atau meminumkannya untuk mengobati gondok.
Ini kisah tentang bagaimana tanaman yang bermanfaat untuk kesehatan ini dapat ditemukan.
Di sebuah dusun kecil tinggal keluarga muda yang memiliki dua anak perempuan kembar. masing-masing bernama Golden Flower (Bunga Emas) dan Silver Flower (Bunga Perak). Kedua anak kembar tersebut saling menyayangi dan sangat dekat satu sama lain. Mereka berjanji tidak akan berpisah.
Tidak lama setelah merayakan ulang tahun keketujuh belas, Golden Flower tiba-tiba jatuh sakit. Tubuhnya demam tinggi dan keluar bintik-bintik merah di seluruh tubuh.
Dokter yang menangani memperingatkan, “ini adalah penyakit menular dan tidak ada obatnya. Semua orang harus menjauhkan diri dari pasien.” Tapi Silver Flower bersikeras untuk tetap dekat dengan adiknya, tak peduli apa pun. Namun dokter benar, Silver Flower tertular penyakit saudara kembarnya. Beberapa hari kemudian akhirnya keduanya meninggal dan dikuburkan bersama-sama.
Pada musim semi tahun berikutnya berbagai jenis tanaman tumbuh di seluruh pemakaman, tapi tidak ada yang tumbuh di makam si kembar kecuali satu tanaman dengan bunga kuning dan putih yang berlimpah. Masyarakat di desa tersebut sangat penasaran dengan fenomena yang aneh tersebut, bahkan beberapa diantaranya yakin jika si kembar telah berubah menjadi bunga.
Pada saat tanaman penuh dengan bunga, dua gadis kecil kembar di desa jatuh sakit dengan demam tinggi dan bintik-bintik merah di seluruh tubuh mereka - penyakit yang sama yang menewaskan Golden Flower dan Silver Flower. Orang tua si kembar memanggil dokter yang sama untuk mengobati gadis kecil mereka dan dia memberikan diagnosis yang sama.
Meskipun diberitahu tidak ada obat untuk penyakit anaknya, orang tua si kembar pergi ke pemakaman dan mengambil bunga yang tumbuh di makam dua saudara kembar, merebusnya, dan meminumkannya pada kedua anak perempuan mereka. Tak diduga, kedua gadis kecil tersebut segera sembuh dari penyakit.
Kemudian penduduk di desa tersebut menamakannya “gold-silver flower” atau “bunga emas-perak.”
Berikut Cara Membuat Teh Honeysuckle:
Pertama, bilas tanaman dengan air panas. Kemudian masukkan ke dalam air mendidih selama 3 sampai 5 menit. Sajikan saat panas. Tambahkan madu untuk menambah rasa.
Perhatian:
Jangan konsumsi selama masa kehamilan atau menstruasi.
No comments:
Post a Comment