Bunga Geranium (Pelargonium Graveolens) |
Selama ini penyembuhan kanker telah dilakukan melalui pembedahan, penyinaran, dan kemoterapi. Hasil penyembuhan mempunyai kelemahan sehingga pengobatan kanker belum memuaskan hingga saat ini. Pembedahan umumnya tidak efektif lagi untuk sel yang telah mengalami metastasis. Penyinaran seringkali tidak selektif dan tidak aman untuk sel-sel normal. Penggunaan kemoterapi antikanker belum memberikan hasil yang optimal karena bekerja tidak spesifik sehingga dapat merusak sel normal (Padmi, 2008).
Baru-baru ini masyarakat mulai menunjukkan ketertarikan terhadap penggunaan obat herbal daripada obat sintetis. Hal ini didasari oleh kepercayaan bahwa bahan alam akan bersifat lebih aman dan murah dibandingkan dengan bahan sintetis (Ayoola, 2008). Banyak penyakit seperti kanker, astherosclerosis dan inflamasi disebabkan oleh radikal bebas dan peroksidasi lemak dalam tubuh manusia. Berbagai macam bahaya tersebut dapat dikurangi dengan pola makan teratur dan cukup mengkonsumsi buah dan sayuran (Weisburger, 1999), sayuran dan buah dapat mengurangi resiko terjadinya kanker disebabkan karena kandungan antioxidant dalam tanaman tersebut cukup tinggi (Cheung, 2003).
(Pelargonium graveolens) Salah satu jenis geranium
Geranium (spesies Pelargonium) adalah tanaman yang dapat memproduksi minyak atsiri, termasuk dalam keluarga Geraniaceae (Miller, 2002). Geranium di Indonesia akan sangat mudah tumbuh, hal ini disebabkan kesesuaian iklim Indonesia dengan tanaman tersebut. Geranium di Indonesia sangat berpotensi untuk dikembangkan, hal ini disebabkan Indonesia memiliki tanah yang sangat luas dan iklim di Indonesia sangat cocok dengan tanaman geranium ini. Pemanfaatan tanaman geranium di Indonesia masih kurang maksimal terutama pemanfaatan dari bagian daun dan batangnya. Menurut penelitian, atsiri dari daun dan batang geranium meimiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi yaitu sekitar 89.60% untuk setiap 200 μg/ml, selain itu atsiri dari daun dan batang geranium dapat membunuh 79.8% virus NB4 dan 79.27% virus HL-60 untuk setiap 200 μg/ml minyak atsiri dalam waktu 24 jam (Fayed, 2009)
Dari berbagai fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa kita dapat menggunakan atsiri daun dan batang geranium sebagai minuman menyehatkan sekaligus berkhasiat menghilangkan penyakit kanker. Aktivitas antikanker atsiri daun dan batang geranium terhadap virus NB4 dan HL60 yang merupakan virus kanker sangatlah tinggi, hal ini merepresentasikan adanya kandungan zat anti kanker yang cukup tinggi pada atsiri tersebut(Fayed, 2009).
Table 2: Chemi cal composition of geranium essential oil
Compound Peak area (%)
α-Pinene 0.27
Limonene 0.16
Linalool oxide 0.15
Linalool 5.13
Trans-Rose oxide 0.34
p-Menthon e 1 .47
Isomenthone 5.44
p-Menth-1-ene-8-ol 0.14
Citronellol 29.90
Trans-Geraniol 18.03
Geranyl acetate 4.52
Citronelly l acetate 0.81
α-Copaene 0.65
Neryl acetate 0.63
β-Bourbonene 1.46
trans-Caryophyllene 1.51
α-Cubebene 0.15
Citronellyl propionate 0.54
Aristolene 0.45
α-Humulene 1.00
Geranyl propionate 1.55
Germacrene D 2.05
Germacrene B 1.25
γ-Cadinen e 2.89
Geranyl butyrate 2.53
Phenyl ethyl tiglate 1.93
10-epi-γ-eudesmol 8.27
Agarospirol 1.14
Globulol 1.67
Geranyl tiglate 2.50
Geranyl hex anoate 0.44
Geranyl butyrate 0.26
Total identified compounds 99.23
Rahasia dari geranium ini sehingga bisa digunakan sebagai anti kankeer adalah pada kandungan monoterpen dari zat tersebut yang merupakan age n anti oksidan dan aktive melawan kanker. Zat-zat spesifik yang membuat geranium berfungsi sebagai zat anti kanker adalah citronellol dan transgeraniol.bagian yang dimanfaatkan adalaah batang dan daun geranium dan diolah melalui proses destilasi uap. Proses destilasi ini bersifat sederhana dan dapat diaplikasikan oleh berbagai kalangan. . Hasil yang diperoleh melalui proses destilasi tersebut adalah 0,26% volume/berat. Hasil yang diperoleh dari proses ini cukup memuaskan mengingat mudah dan murahnya proses tersebut.
0 comments:
Post a Comment